Sabtu, 28 September 2013

Universitas Mulawarman

Universitas Mulawarman


Universitas Mulawarman, disingkat Unmul, adalah perguruan tinggi negeri di Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia. Universitas ini berdiri pada tanggal 27 September 1962 sehingga merupakan universitas tertua di Kalimantan Timur. Universitas Mulawarman merupakan perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa terbesar di Kalimantan, dengan jumlah mahasiswa mencapai lebih dari 37.000 orang. Kampus utamanya terletak di Gunung Kelua, sedangkan kampus lainnya terdapat di Jalan Pahlawan, Jalan Banggeris dan Jalan Flores.




Pembentukan :



Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 1960-an masih berupakan daerah yang sedikit penduduknya dan penyebarannya tidak merata, bahkan banyak daerah yang terisolir. Dari kota Balikpapan ke kota Samarinda saja harus ditempuh dalam waktu 1 hari melalui jalan darat dan sungai. Banyak putra daerah Kalimantan Timur yang melanjutkan pendidikan tinggi harus menuju Banjarmasin, Makassar atau kota-kota di pulau Jawa. Karena itulah, atas keinginan masyarakat Kalimantan Timur, direncanakanlah pendirian perguruan tinggi di Samarinda. Gubernur Abdoel Moeis Hasan kemudian meminta Bupati Soebrata Yoeda Soebrata mengadakan pertemuan dengan pemuka masyarakat di Samarinda dan kemudian berdasarkan keputusan Pemerintah Daerah Kalimantan Timur pada tanggal 7 Juni 1962 dibentuklah Perguruan Tinggi Mulawarman di Samarinda.
Demi menopang kebutuhan dana, fasilitas, dan peralatan Perguruan Tinggi Mulawarman, ditetapkan juga Yayasan Perguruan Tinggi Mulawarman yang dipimpin oleh Abdul Aziz Samad, didampingi sekertaris E. Abdul Samad dan bendahara Dorinawati Samalo (Ny. Lo Beng Long). Kemudian pada tanggal 28 Juni 1962 ditetapkan pula Presidium untuk menyelenggarakan Perguruan Tinggi Mulawarman dengan Sekretaris Drs. Achmad Dahlan dan dibantu Husein Achutanair dan Syahidin, BA sebagai penyelenggara administrasi yang berkoordinasi dengan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan di Jakarta. Kemudian dibentuk Panitia Persiapan Pendirian Perguruan Tinggi Mulawarman yang diketuai langsung oleh Gubernur Kalimantan Timur, Abdoel Moeis Hasan, dengan Ketua II Kolonel Soeharjo, Sekertaris II Drs. Achmad Dahlan (Departemen Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah) dan beranggotakan Pandji Adiamidjaja, SH (Kepala Wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur), Amir Datuk Palindih (Kepala Polisi Komisariat Kalimantan Timur), Letnan Kolonel Ngoedio, Bc.HK (Walikota Samarinda), Sayid Mochsen (Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kalimantan Timur), Drs. Anwar Chanani (Departemen Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah), Drs. Soejitno (Departemen Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah), M. Saleh Nafsi, SH (Departemen Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah), Ir. Gazaly (Kepala Planologi dan Perhutanan di Samarinda), Ir. Ismet Hakim (Jawatan Pertanian), Soetopo, SH (Kehakiman), dan Ny. Djumantan Anang Hasyim. Pengurus Perguruan Tinggi Mulawarman kemudian ditetapkan dengan Ketua Sayid Mochsen dan dibantu Letnan Kolonel Ngoedio, Bc.HK sebagai Wakil Ketua, A. Sanie Rachman sebagai Sekertaris I, Syahidin, BA sebagai Sekertaris II dan beranggotakan M. Saleh Nafsi, SH, Ny. Djoemantan Anang Hasyim, Drs. Anwar Chanani, Ir. Gazaly, Ir. Ismet Hakim, dan Aji Bambang Malik.
Perguruan Tinggi Mulawarman kemudian ditetapkan sebagai Universitas Kalimantan Timur berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Thoyib Hadiwidjaja pada tanggal 28 September 1962. Namun nama ini dikembalikan menjadi Universitas Mulawarman dan dikukuhkan secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno pada tanggal 23 April 1963. Tanggal 27 September 1962 kemudian ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Universitas Mulawarman.


Masa Presidium :



Universitas Mulawarman setelah resmi dibentuk kemudian dipimpin oleh Presidium seperti yang ditetapkan tanggal 28 Juni 1962 dan diangkat tanggal 29 November 1962 dan diangkat kembali pada 1 Januari 1963. Presidium pertama Universitas Mulawarman dipimpin oleh Sayid Mochsen dengan wakil Letnan Kolonel Ngoedio, Bc.HK dan beranggotakan Saleh Nafsi, SH, Drs. Achmad Dahlan dan Ny. Djumantan Anang Hasyim.
Pada awal berdirinya, Universitas Mulawarman hanya memiliki empat fakultas, yaitu: Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan, Fakultas Pertanian, Fakultas Kehutanan dan Fakultas Pertambangan. Dalam proses penyelenggaraan keempat fakultas tersebut masih dijumpai berbagai hambatan, sehingga pada saat itu hanya pendidikan di Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan yang dapat diselenggarakan di kampus jalan Barito dan kampus jalan Flores, dan baru pada tahun 1964 disusul penyelenggaraan proses belajar mengajar di Fakultas Pertanian dan Fakultas Kehutanan di kampus Sidomulyo (jalan Biawan).
Kemudian pada Presidium kedua Universitas Mulawarman, Ny. Djumantan Anang Hasyim digantikan oleh Soekardi Prawiro dan ditetapkan Ir. Iliansyah Ideham sebagai Pejabat Kepala Biro Presidium Universitas Mulawarman, namun sejak Presidium ketiga, ketua dijabat langsung oleh Gubernur Kalimantan Timur Abdoel Moeis Hasan sebagai caretaker dan menunjuk kembali Ny. Djumantan Anang Hasyim menggantikan Soekardi Prawiro.
Pada Presidium keempat diketuai oleh Pejabat Gubernur Kalimantan Timur Kolonel Infanteri Soekadijo, dengan wakil Drs. M. Yunus Rasyid dan beranggotakan Drs. Syahminan Obos, R.J. Suripto Hardjono dan Letnan Kolonel R. Soedarto (Dandim 0901). Akhirnya pada tanggal 31 Agustus 1965, Presidium Universitas Mulawarman kembali berubah yang kelima kali dengan dipimpin oleh Gubernur Kalimantan Timur Kolonel Infanteri Abdoel Wahab Sjachranie yang ditetapkan tanggal 6 Juni 1968.
Pada tahun 1966 Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan dipecah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Fakultas Ekonomi.
Atas keinginan pejabat dan pemuka masyarakat yang tinggal di Balikpapan, kemudian didirikan Fakultas Teknik dan Jurusan Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada tanggal 10 Nopember 1967 di Balikpapan. Namun setelah berjalan dua tahun Fakultas Teknik yang sempat dibina Institut Teknologi Sepuluh Nopember ditutup karena kesulitan dana dan tenaga

1970-an hingga 1980-an :



Karena sulitnya mendapat staf pengajar pada Fakultas Pertambangan yang berada di Balikpapan, maka pada tahun 1970 fakultas ini terpaksa ditutup.
Sejak tanggal 13 Juli 1972, ditetapkan bahwa Pimpinan Universitas Mulawarman dipegang oleh Rektor, dan diangkat Ir. R. Sambas Wirakusumah, M.Sc sebagai rektor pertama Universitas Mulawarman atas keputusan Presiden tanggal 28 April 1972, yang menjabat dua periode hingga tahun 1980. Kemudian rektor kedua Universitas Mulawarman dijabat oleh Prof. Dr. Ir. Soetrisno Hadi, M.Sc.F yang ditetapkan tanggal 28 Oktober 1980 diserahterimakan tanggal 29 November 1980, dan juga menjabat dua periode hingga 1988. Dr. H.M. Yunus Rasyid, MA melanjutkan sebagai rektor ketiga Universitas Mulawarman yang juga dijabat selama dua periode sejak tahun 1988 hingga 1997.
Pada tanggal 9 Juli 1974 ditetapkan areal Hutan Pendidikan Lempake Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman seluas 300 hektar, kelak menjadi Kebun Raya Universitas Mulawarman Samarinda (KRUS), yang diserahterimakan dari Ali Akbar Afloes selaku pemegang konsesi HPH CV Kayu Mahakam kepada Rektor Universitas Mulawarman, Ir. R. Sambas Wirakusumah, M.Sc, dengan disaksikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Syarief Thayeb dan Gubernur Kalimantan Timur, Abdoel Wahab Sjachranie.
Pada tanggal 20 Maret 1978 Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Samarinda berintegrasi ke dalam Universitas Mulawarman, sehingga berdiri Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada tanggal 11 September 1978. Hal ini juga mengakibatkan bertambahnya kampus Universitas Mulawarman di Pahlawan (bekas Sekolah Guru Olahraga) dan di Banggeris (bekas Sekolah Pendidikan Guru Negeri). Sehingga sejak tanggal 7 September 1982, Universitas Mulawarman memiliki 5 Fakultas, yakni: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Kehutanan, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Mulai tahun 1983 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Sosiatri dan Fakultas Ekonomi di Balikpapan tidak lagi menerima mahasiswa baru. Mahasiswa lama di Balikpapan diberi kesempatan untuk menyelesaikan pendidikannya di Balikpapan dan secara berangsur-angsur akhirnya semua kegiatan baik akademik maupun administratif, diselenggarakan di Samarinda. Kemudian pada tanggal 3 Desember 1985 didirikanlah Politeknik Universitas Mulawarman di Samarinda.

1990-an hingga 2000-an :



Sejak tahun 1990, Universitas Mulawarman mendirikan beberapa fakultas baru, yaitu: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan pada tahun 1996, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai program studi pada 30 Agustus 2001 dan sebagai fakultas pada 3 Mei 2006, Fakultas Kedokteran sebagai program studi pada 25 September 2001 dan sebagai fakultas pada 7 Mei 2008, Fakultas Hukum pada tahun 2005, Fakultas Kesehatan Masyarakat pada tahun 2005, Fakultas Teknik pada tahun 2007, Fakultas Farmasi pada tahun 2008, dan Fakultas Ilmu Budaya pada tahun 2009.
Selain itu, pada tanggal 28 April 1997, Politeknik Universitas Mulawarman membentuk perguruan tinggi tersendiri yang disebut Politeknik Negeri Samarinda.
Sejak tahun 1997, Universitas Mulawarman dipimpin oleh Prof. Ir. H. Rachmad Hernadi, M.Sc sebagai rektor keempat yang menjabat selama 2 periode sejak 1997 hingga 2005 dan dilanjutkan oleh Prof. Dr. Ir. Achmad Ariffien Bratawinata, M.Agr sebagai rektor kelima Universitas Mulawarman mulai tahun 2005 hingga tahun 2010.


2010-an : 



Pada tahun 2010 Universitas Mulawarman membuka Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Pemilihan Rektor pada tanggal 19 April 2010 memilih Prof. Dr. H. Zamruddin Hasid, S.E., sebagai Rektor Universitas Mulawarman yang baru, menggantikan Prof. Dr. Ir. Achmad Ariffien Bratawinata, M.Agr yang sempat tertunda karena usulan perubahan status Universitas Mulawarman menjadi Badan Hukum Pendidikan Pemerintah.